Air laut dalam
Air laut dalam (ALD) (bahasa Inggris: Deep Ocean Water (DOW)) atau sering disebut dengan Deep Sea Water (DWS) merupakan air laut yang berada pada kedalaman 200 meter lebih dari bawah permukaan air laut.[1]
Air laut pada di bagian air laut dalam dengan kadar garam yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kadar garam pada air laut permukaan. Temperatur dan salinitas air laut tergantung pada kedalamannya. Kurang lebih 95% dari jumlah air laut di Bumi merupakan air laut dalam.[1]
Sekarang air laut dalam telah banyak digunakan untuk kebutuhan industri. Air laut dalam digunakan untuk industri pangan, agrikultur, farmasi, dan industri kosmetik. Baru-baru ini penelitian yang memanfaatkan air laut dalam telah digencarkan karena air laut dalam dapat diaplikasikan di berbagai industri. Air laut dalam dinilai sangat besar jika ditinjau dari ketersediaanya di Bumi.[1]
Karakteristik
Air laut dalam (ALD) ternyata dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum setelah melalui proses desalinasi (pemisahan garam dari air). Air laut dalam memiliki nutrisi dan mineral yang kaya, terlebih air laut yang ada pengaruhnya dengan pergerakan laut Arus Laut Lintas Indonesia (Arlindo).[2]
Di daerah ini tidak dapat dicapai sinar matahari karena sinar matahari sudah diserap oleh air dipermukaan laut. Sinar matahari tidak mencapai daerah ini akibatnya fotosintesis terhambat sehingga jumlah fitoplankton sedikit. Kondisi ini mengakibatkan air laut dalam memiliki temperatur rendah dan stabil, jernih, tidak bersifat patogen, mengandung banyak nutrisi, dan mineral seperti magnesium (Mg), kalsium (Ca), potasium (K), dan mineral lainnya.
Potensi
Air laut dalam banyak digunakan pada bidang perikanan, misalnya budidaya ikan, kerang, rumput laut, dan fitoplankton. Kandungan nutrisi pada air laut dalam yang tinggi menjadikan harapan yang besar dalam memberi manfaat bagi kehidupan manusia.
Tingkat pertumbuhan penduduk yang melonjak tajam mempengaruhi kebutuhan bahan pangan yang meningkat pula. Aplikasi pemanfaatan air laut dalam mempengaruhi peningkatan produktivitas bahan pangan. Air laut dalam sring diaplikasikan dalam produktivitas perikanan terutama dalam menjaga kesegaran ikan-ikan yang sudah ditangkap. Aplikasi lain dari air laut dalam ini adalah untuk penelitian restorasi lingkungan dan salinitas.
Referensi
- ^ a b c Shandy, Tiara (2015-12-21). "Potensi Air Laut Dalam (Deep Sea Water)".
- ^ "Air Laut Dalam, Sumber Air Minum Kaya Nutrisi - Pokja AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan". www.ampl.or.id. Diakses tanggal 2022-04-19.
- l
- b
- s
- Teori gelombang Airy
- Skala Ballantine
- Ketidakstabilan Benjamin–Feir
- Aproksimasi Boussinesq
- Gelombang pecah
- Clapotis
- Gelombang knodial
- Gelombang laut persegi
- Dispersi
- Gelombang ekuatorial
- Gelombang gravitasi
- Hukum Green
- Gelombang infragravitasi
- Gelombang internal
- Bilangan Iribarren
- Gelombang Kelvin
- Gelombang kinematik
- Arus sejajar pantai
- Prinsip variasi Luke
- Tegangan radiasi
- Gelombang raksasa
- Gelombang Rossby
- Keadaan laut
- Seiche
- Tinggi gelombang signifikan
- Soliton
- Lapisan batas Stokes
- Pergeseran Stokes
- Gelombang Stokes
- Gelombang alun
- Gelombang trochoidal
- Tsunami
- Bilangan Ursell
- Dasar gelombang
- Tinggi gelombang
- Ketidaklinearan gelombang
- Energi ombak
- Radar gelombang
- Pendangkalan gelombang
- Turbulensi gelombang
- Interaksi gelombang dan arus
- Gelombang di perairan dangkal
- Persamaan Saint-Venant dimensi satu
- Persamaan perairan dangkal
- ombak
- Model
- Sirkulasi atmosfer
- Baroklinitas
- Arus batas
- Gaya Coriolis
- Gaya Coriolis–Stokes
- Gaya vorteks Craik–Leibovich
- Downwelling
- Eddy
- Batas Ekman
- Spiral Ekman
- Transpor Ekman
- El Niño–Osilasi Selatan
- Arus geostropik
- Global Ocean Data Analysis Project
- Arus Teluk
- Sirkulasi halotermal
- Arus Humboldt
- Sirkulasi hidrotermal
- Sirkulasi Langmuir
- Arus Loop
- Arus laut
- Dinamika laut
- Pusaran samudra
- Pemodelan Princeton
- Arus pecah
- Arus subpermukaan
- Keseimbangan Sverdrup
- Sirkulasi termohalin
- berhenti
- Upwelling
- Arus akibat angin
- Pusaran air
- World Ocean Circulation Experiment
- Titik amphidromic
- Pasang Bumi
- Head of tide
- Internal tide
- Lunitidal interval
- Perigean spring tide
- Arus pecah
- Rule of twelfths
- Slack water
- Tidal bore
- Gaya pasang surut
- Energi pasang surut
- Tidal race
- Tunggang pasang surut
- Tidal resonance
- Tide gauge
- Tideline
- Teori pasang laut
- Abyssal fan
- Dataran abisal
- Atol
- Bathymetric chart
- Geografi pesisir
- Cold seep
- Continental margin
- Continental rise
- Landas benua
- Lubuk
- Contourite
- Guyot
- Hidrografi
- Cekungan samudra
- Oceanic plateau
- Palung samudra
- Passive margin
- Dasar laut
- Gunung bawah laut
- Lembah bawah laut
- Gunung api bawah laut
lempeng
- Batas divergen
- Batas konvergen
- Fracture zone
- Ventilasi hidrotermal
- Geologi kelautan
- Mid-ocean ridge
- Mohorovičić discontinuity
- Hipotesis Vine–Matthews–Morley
- Kerak samudra
- Outer trench swell
- Ridge push
- Pemekaran lantai samudra
- Slab pull
- Slab suction
- Slab window
- Subduksi
- Pergeseran sesar
- Busur vulkanik
- Air laut dalam
- Laut dalam
- Litoral
- Mesopelagik
- Oceanic
- Pelagik
- Fotik
- Selancar
- Basah
- Deep-ocean Assessment and Reporting of Tsunamis
- Global Sea Level Observing System
- North West Shelf Operational Oceanographic System
- Sea-level curve
- Kenaikan permukaan laut
- Sistem Geodesi Dunia
- Deep scattering layer
- Hidroakustik
- Tomografi akustik kelautan
- Bom sofar
- Saluran SOFAR
- Akustik bawah air
- Argo
- Benthic lander
- Warna air
- DSV Alvin
- Energi laut
- Pencemaran laut
- Mooring
- National Oceanographic Data Center
- Samudra
- Penjelajahan samudra
- Ocean observations
- Ocean reanalysis
- Ocean surface topography
- Ocean thermal energy conversion
- Oseanografi
- Outline of oceanography
- Pelagic sediment
- Sea surface microlayer
- Sea surface temperature
- Air laut
- Science On a Sphere
- Termoklin
- Underwater glider
- Kolom air
- World Ocean Atlas
- Kategori
- Commons