Boentaran Martoatmodjo
19 Agustus 1945 – 14 November 1945
Tidak ada,Jabatan baru
Darma Setiawan
Loano, Purworejo, Hindia Belanda (kini Indonesia)
Jakarta, Indonesia
Dr. Boentaran Martoatmodjo (11 Januari 1896 – 3 Oktober 1979) adalah Menteri Kesehatan Indonesia yang pertama pada masa Kabinet Presidensial.[1]
Riwayat Hidup
Pendidikan
Boentaran Martoatmodjo menerima pendidikan dasar dan menengah di Jawa Tengah, dan kemudian mengenyam pendidikan tinggi di STOVIA di Batavia hingga tahun 1918. Hingga tahun 1928, Boentaran mengemban tugas sebagai dokter dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda, salah satunya adalah ikut menangani wabah kolera yang sedang terjadi di Kalimantan pada awal dekade 1920-an.[2]
Pada tahun 1928, Boentaran mengenyam pendidikan lanjutan dalam bidang kedokteran di Universitas Leiden setelah mendapatkan beasiswa. Boentaran juga aktif dalam Perhimpunan Indonesia dan berkenalan dengan beberapa anggota PI seperti Achmad Soebardjo, Iwa Koesoemasoemantri, dan Soekiman Wirjosandjojo. Setelah lulus dengan gelar Doctor in de Geneeskundig pada tahun 1931, Boentaran kembali ke Hindia dan melanjutkan kiprahnya dalam bidang kesehatan.
Aktivitas Sosial dan Politik
Pada akhir tahun 1935, Boentaran ikut mendirikan Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI) dan menjadi ketua pertama selama 5 tahun sejak pendiriannya pada 26 Desember 1935.[3]
Dalam masa pendudukan Jepang, Boentaran ditunjuk sebagai wakil ketua dari Chuo Sangi-In (terusan dari Volksraad) dan anggota dari organisasi pemuda pergerakan kemerdekaan Indonesia, Barisan Pelopor.[4] Boentaran juga kemudian ditunjuk sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan pada tanggal 29 April 1945.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Boentaran ditunjuk menjadi Menteri Kesehatan pertama dalam Kabinet Presidensial pada tanggal 19 Agustus 1945. Ia pulalah yang membentuk Palang Merah Indonesia (PMI) pada tanggal 5 September 1945 atas perintah Presiden Soekarno, dengan Boentaran menjabat sebagai wakil ketua dan Mohammad Hatta menjabat sebagai ketua.
Pada 1946, Boentaran juga tercatat sebagai salah satu pendiri Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada (yang kemudian menjadi Universitas Gadjah Mada) bersama saudaranya, Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo yang menjadi promotor.
Ia pernah menjabat sebagai anggota Seksi Kemasyarakatan Bappenas dalam periode 21 September 1959 - 18 November 1959.[5]
Kehidupan Pribadi
Boentaran Martoatmodjo merupakan keturunan keluarga priyayi di Karesidenan Bagelen, tepatnya dari Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen. Boentaran lalu menikah dengan seorang wanita bangsawan Kutai yang bernama Aji Maryam Noerdin dan dikaruniai 5 orang anak, salah satunya adalah Soekarni Catur Oetami Munandar, salah satu pakar psikologi Indonesia.
Salah satu saudaranya adalah Budhyarto Martoatmodjo yang merupakan advokat dan promotor BPT Gadjah Mada.
Referensi
- ^ "Boentaran Martoatmodjo, Menteri Kesehatan Pertama Republik Indonesia". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2020-09-29. Diakses tanggal 2024-08-23.
- ^ "Boentaran Martoatmodjo, Menteri Kesehatan Pertama Indonesia". Kompas. 2022-08-01. Diakses tanggal 2024-08-23.
- ^ Sejarah Pelti Diarsipkan 2009-02-18 di Wayback Machine., PELTI, diakses 21 April 2007
- ^ "The Problem of Rice: Stenographic Notes on the Fourth Session of the Sanyo Kaigi, January 8, 2605 (with introduction and notes)" oleh Ben Anderson, Cornell Edu, Oktober 1966
- ^ BAB 7. SEKSI PANITIA KEAHLIAN PEMBANGUNAN DAN PANITIA CHUSUS, Bappenas, diakses 22 April 2007
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Posisi baru | Menteri Kesehatan Indonesia 1945 | Diteruskan oleh: Darma Setiawan |
- l
- b
- s
- K.H. Abdul Fatah Hasan
- K.H. Abdul Halim Majalengka
- Raden Abdul Kadir
- Abdul Kaffar
- Abdoel Kahar Moezakir
- R. Abdulrahim Pratalykrama
- Abdurrahman Baswedan
- K.H. Abdul Wahid Hasjim
- R. Abikoesno Tjokrosoejoso
- Agus Musin Dasaad
- Haji Agus Salim
- K.H. Ahmad Sanusi
- Mr. R. Achmad Soebardjo
- Mr. Alexander Andries Maramis
- Mas Aris
- Ir. R. Ashar Sutejo Munandar
- R. Asikin Natanegara
- Ki Bagoes Hadikoesoemo
- Mr. Mas Besar Mertokusumo
- BPH Bintoro
- Dr. R. Boentaran Martoatmodjo
- Prof. Dr. R. Djenal Asikin Widjaja Koesoema
- Ki Hadjar Dewantara
- Drs. Moh. Hatta
- Mr. R. Hindromartono
- Prof. Dr. Pangeran Ario Hussein Jayadiningrat
- Ichibangase Yosio
- Mr. Johannes Latuharhary
- Liem Koen Hian
- K.H. Mas Mansoer
- R.M. Margono Djojohadikoesoemo
- Mr. R.A. Maria Ulfah Santoso
- K.H. Masjkur
- Ir. Pangeran Mohammad Noor
- Oey Tiang Tjoei
- Oei Tjong Hauw
- R. Otto Iskandar di Nata
- Parada Harahap
- P.F. Dahler
- R.A.A. Poerbonegoro Soemitro Kolopaking
- Pangeran Poeroebojo
- Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
- R. Ruslan Wongsokusumo
- Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo
- Dr. Samsi Sastrawidagda
- Mr. R.M. Sartono
- Mr. R. Sastromulyono
- Mr. Raden Panji Singgih
- R.N. Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito
- Mr. R. Raden Sjamsoeddin
- Dra. KRMH Sosrodiningrat
- Raden Sudirman
- R. Sukarjo Wiryopranoto
- Ir. Soekarno
- Dr. Soekiman Wirjosandjojo
- Dr. R. Sulaiman Effendi Kusumah Atmaja
- Prof. Mr. Dr. Soepomo
- Ir. R.M. Panji Surachman Cokroadisuryo
- R.M.T. Ario Soerjo
- Pangeran Soerjohamidjojo
- R.P. Soeroso
- Mr. Mas Soesanto Tirtoprodjo
- Mas Sutardjo Kertohadikusumo
- Mr. R. Soewandi
- Tan Eng Hoa
- R.A.A. Wiranatakusumah V
- K.R.M.T. Wongsonegoro
- RMTA Wuryaningrat
- Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H.
Artikel bertopik biografi politikus Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s