Emco Asset Management
Jenis | Jasa keuangan |
---|---|
Didirikan | Jakarta, Indonesia (2011) |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Eddy Kurniawan Presiden Direktur |
Situs web | www.emco-am.co.id |
Emco Asset Management adalah salah satu Manajer Investasi yang berdiri sejak 2011 dan berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini adalah hasil pemisahan divisi manajer investasi Shinhan Sekuritas Indonesia (dahulu Makinta Securities).
Perusahaan dimiliki oleh keluarga politikus Melchias Marcus Mekeng.
Kontroversi
Perusahaan terjerat permasalahan gagal bayar pokok dan bunga reksa dana yang mereka kelola. Hal ini terjadi setelah masalah Benny Tjokrosaputro dan Hanson International mencuat ke publik ketika diketahui menerima pinjaman dari beberapa individu berkedok pengumpulan dana dengan bunga menarik.
Pada pemberitahuan di website perusahaan pada 3 Desember 2019, manajemen membantah mengalami masalah likuiditas untuk membayar return reksa dana dan masalah masalah lainnya.
Namun, dalam surat yang beredar di nasabah, manajemen perusahaan meminta agar nasabah tidak melakukan penjualan terhadap reksa dana dan memastikan bahwa akan terjadi perbaikan return reksa dana kelolaan perusahaan.
Selanjutnya, manajemen perusahaan pada tanggal 27 Desember 2019 menyatakan telah menahan transaksi penjualan reksa dana karena masih berupaya melakukan penjualan terhadap saham saham di portofolio yang tidak likuid akibat beberapa hal, seperti tengah disuspend oleh Bursa Efek Indonesia.
Masalah lainnya muncul ketika beberapa nasabah perusahaan mengaku belum menerima dana penjualan reksa dana mereka, padahal laporan transaksi dari bank kustodian reksa dana tersebut sudah terbit. Namun, ketika nasabah tersebut meminta kepastian kapan dana penjualan cair, perusahaan tidak mampu menjawab.
Masalah yang dialami perusahaan terjadi setelah perusahaan berhasil menawarkan reksa dana dengan iming iming return fix, sekitar 9-11% per tiga bulan sekali hingga jatuh tempo kepada sejumlah nasabah. Jika mengalami kerugian, maka return akan ditalangi oleh Benny Tjokrosaputro sebagai Direktur Utama dari Hanson.
Selama beberapa waktu, pembayaran return fix tersebut berjalan lancar. Namun sejak November 2019, perusahaan mengalami kesulitan untuk membayarkan pokok dan bunga dari reksa dana tersebut karena jatuhnya sejumlah harga saham perusahaan perusahaan di portofolio, seperti harga saham Hanson yang anjlok ke harga Rp 50 per lembar saham.
OJK kemudian melakukan suspend terhadap operasional perusahaan, dimana perusahaan dilarang membuat produk dan kontrak baru, melakukan transaksi dan juga menerima transaksi pembelian atau pengalihan reksa dana. Perusahaan hanya boleh melakukan penjualan dan harus melaporkan progres penjualan reksa dana kepada OJK.
Manajemen
- Komisaris Utama : Aslim Tadjuddin
- Komisaris : Petrus Yakobus Bapa
- Direktur Utama : Eddy Kurniawan
- Direktur : R Prakoso
- Direktur : Sastra Winata Karta
Produk
Reksa Dana Pasar Uang
- Emco Barokah Syariah
Reksa Dana Saham
- Emco Mantap
- Emco Pesona
- Emco Growth Fund
- Emco Saham Barokah Syariah
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
Referensi
- (Indonesia) Ini Sanksi OJK Bagi Emco Asset Management, MI Milik Keluarga Melchias Markus Mekeng
- (Indonesia) Kinerja Jeblok, Emco Asset Management Diduga Gagal Bayar
- (Indonesia) Nasabah Ingin Emco Asset Management Tunjukkan Itikad Baik
- l
- b
- s
investasi
- Anargya Asset Management
- Anugerah Sentra Investama
- AXA Asset Management Indonesia
- Ashmore Asset Management Indonesia
- Asia Raya Kapital
- Aurora Asset Management
- Avrist Asset Management
- Ayers Asia Asset Management
- BNI Asset Management
- BNP Paribas Asset Management
- Bahana TCW Investment Management
- Batavia Prosperindo Aset Manajemen
- Berlian Aset Manajemen
- Bowsprit Aset Manajemen
- BRI Manajemen Investasi
- Bumiputera Manajemen Investasi
- Capital Asset Management
- Ciptadana Asset Management
- Corfina Capital
- Corpus Kapital Manajemen
- Danakita Investama
- Danatama Makmur
- Delapan Sembilan Aset Manajemen
- Eastspring Investments Indonesia
- Emco Asset Management
- Ekuator Swarna Investama
- Equity Sekuritas Indonesia
- First State Investments Indonesia
- Foster Asset Management
- GAP Capital
- Gemilang Indonesia Manajemen Investasi
- Henan Putihrai Asset Management
- Indo Arthabuana Investama
- Indoasia Aset Manajemen
- Indo Premier Investment Management
- Indosterling Aset Manajemen
- Insight Investments Management
- Intru Nusantara
- Jarvis Aset Manajemen
- Jasa Capital Asset Management
- KISI Asset Management
- Kiwoom Investment Management Indonesia
- Kresna Asset Management
- Lautandhana Investment Management
- MNC Asset Management
- Majoris Asset Management
- Mandiri Investasi
- Manulife Aset Manajemen Indonesia
- Maseri Aset Manajemen
- Maybank Asset Management
- Mega Asset Management
- Mega Capital Investama
- Millenium Capital Management
- Minna Padi Aset Manajemen
- Narada Asset Management
- Net Assets Management
- Nikko Sekuritas Indonesia
- Nusadana Investama Indonesia
- Nusantara Sentra Kapital
- OSO Manajemen Investasi
- PNM Investment Management
- Pacific Capital Investment
- Pan Arcadia Capital
- Panin Asset Management
- Paramitra Alfa Sekuritas
- Paytren Aset Manajemen
- Phillip Asset Management
- Pinnacle Persada Investama
- Pool Advista Aset Manajemen
- Post Asset Management Indonesia
- Pratama Capital Assets Management
- Principal Asset Management
- Prospera Asset Management
- Raha Aset Manajemen
- RHB Asset Management Indonesia
- Recapital Asset Management
- Reliance Manajer Investasi
- Samuel Aset Manajemen
- Schroder Investment Management Indonesia
- Semesta Aset Manajemen
- Sequis Aset Manajemen
- Setiabudi Investment Management
- Shinhan Asset Management Indonesia
- Shinoken Asset Management Indonesia
- Sinarmas Asset Management
- Sucorinvest Asset Management
- Surya Timur Alam Raya
- Syailendra Capital
- Treasure Fund Investama
- Trimegah Asset Management
- UOB Asset Management Indonesia
- Valbury Capital Management
- Victoria Manajemen Investasi
- Yuanta Asset Management
kustodian
- Bank Bukopin
- Bank Central Asia
- Bank CIMB Niaga
- Bank Danamon Indonesia
- Bank DBS Indonesia
- Bank Maybank Indonesia
- Bank Mandiri
- Bank Mega
- Bank Negara Indonesia
- Bank Permata
- Bank Rakyat Indonesia
- Citibank
- Deutsche Bank
- Standard Chartered Bank
- Bank HSBC Indonesia
- Bank KEB Hana Indonesia
- Bank Syariah Mandiri
investasi
- Candelario Tambis
- Julius Baer Advisors Indonesia
- APRDI
- ABAPERDI
- ABKI
- APEI
- PAPERDO
- PWMII
- AMII
- AWMI
reksa dana
- Bank Bukopin
- Bank BTPN
- Bank Commonwealth
- Bank Danamon Indonesia
- Bank Maybank Indonesia
- Bank Mandiri
- Bank Mayora
- Bank Nationalnobu
- Panin Bank
- Bank Syariah Mandiri
- Bank CIMB Niaga
- Bank Central Asia
- Bank CTBC Indonesia
- Bank DBS Indonesia
- Bank Ganesha
- Bank Mega
- Bank Negara Indonesia
- Bank OCBC NISP
- Bank BJB
- Bank Permata
- Bank Rakyat Indonesia
- Bank QNB Indonesia
- Bank Sinarmas
- Bank Tabungan Negara
- Bank UOB Indonesia
- Bank Victoria Internasional
- Citibank
- Bank ANZ Indonesia
- Standard Chartered Bank
- Bank HSBC Indonesia
- Bank KEB Hana Indonesia
- Ajaib
- Bareksa
- Bibit
- Indo Premier Sekuritas
- Investasikita
- Invisee
- Moduit
- Raiz Invest
- Tanamduit
- Xdana